Hasto Wardoyo; Bandar Lampung Bisa Dijadikan Contoh Penurunan Stunting dan Program Keluarga Berencana

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo (kedua kanan) didampingi Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana (kanan) memasang alat kontrasepsi jangka panjang jenis implan kepada warga akseptor di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Lampung, Senin (6/2/2023)

Bandar Lampung – Walikota Bandar Lampung mendampingi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo saat melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Senin (6/2/2023).

Dalam kunjungannya, Kepala BKKBN menijau pelayanan dan ikut langsung melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan memasang alat kontrasepsi jangka panjang jenis implan kepada warga akseptor.

Saat ditanyakan awak awak media terkait penurunan anggka stunting di Kota Bandar Lampung, Kepala BKKBN mengatakan, Pemerintah Kota Bandar Lampung salah satu kota yang dapat dicontoh oleh daerah lain untuk menurunkan angka stunting.

“Kota lain bisa mencontoh kota Bandar Lampung dalam penanganan stunting, karena penurunannya cukup lumayan dari 19,4 persen ke 11,1 persen,” Ujar Hasto Wardoyo di Kantor Kecamatan Panjang, Senin.

Hasto menambahkan, salah satu yang patut dicontoh dari Kota Bandar Lampung adalah 57 persen warganya sudah mengikuti dan melaksanakan Program Keluarga Berencana (KB).

“Program KB di Bandar Lampung bagus. Saya cek lebih dari 57 persen masyarakatnya sudah KB, sehingga jarak anaknya menjadi bagus,” Ungkapnya.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo (kanan) didampingi Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana (kiri) memeberikn keterangan usai melakukan peninjauan pelayanan KB di Kantor Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Senin (6/2/2023).

Untuk sumber makanan bergizi, sambung Hasto, di Kota Bandar Lampung cukup tersedia, seperti ikan, telur, dan lainnya, begitu pula dengan hasil pertanian di daerah ini juga tercukupi.

“Penurunan stunting di kota ini juga menjadi prestasi tersendiri, ini karena memang kesadaran masyarakatnya bagus,” Terangnya.

Untuk diketahui, dari Rilis Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Bandar Lampung berhasil menurunkan angka prevalensi stunting dari 19,4 persen di tahun 2021 menjadi 11,1 persen. Pada tahun 2024, Pemerintah Kota Bandar Lampung optimis akan mencapai target prevalensi di bawah 10 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *